This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 01 Oktober 2012

Materi SUSCATIN KUA Puuwatu


1.    DO’A SEBELUM MELAKUKAN SENGGAMA

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا 
“ BISMILLAHI ALLOHUMMA JANNIBNAS SYAITHONA WAJANNIBI SYAITHONA MAA ROZAQTANA “
Artinya: “Dengan menyebut asma Alloh , jauhkanlah diri kami dari setan ,dan jauhkan setan dari sesuatu yg telah engkau rizqikan kepada kami. maka apabila dalam senggama itu Alloh mentaqdirkan menjadi anak ,maka setan tidak akan mampu membuat bahaya.

2.    TATA CARA MANDI WAJIB YANG BENAR
Secara ringkas, yang pertama dilakukan adalah kedua tangan dicuci, kemudian mandi kepala, kemudian terus dari bagian sebelah kanan, kemudian kiri, terakhir cuci kaki. Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut:
a.    Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukkan ke wajan tempat air.
b.    Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri.
c.    Mencuci kemaluan dan dubur.
d.   Najis-najis dibersihkan.
e.    Berwudhu sebagaimana untuk shalat, dan menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki.
f.     Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya telah menjadi basah.
g.    Menyiram kepala dengan 3 kali siraman.
h.    Membersihkan seluruh anggota badan.
i.      Mencuci kaki.
Semua hal di atas disusun berdasarkan hadits shahih yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Aisyah RA berkata, Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya kemudia berwudku seperti wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia beliau membersihkan seluruh tubhnya dengan air kemudia diakhir beliau mencuci kakinya.
Namun hadits ini bukan satu-satunya hadits yang menerangkan tentang sifat mandi janabah.

3.    RUKUN DAN SUNNAH MANDI JANABAH
Lalu para ulama memilah mana yang merupakan pokok dalam mandi janabah, sehingga tidak boleh ditinggalkan, mana yang merupakan sunnah sehingga bila ditinggalkan tidak merusak sah-nya mandi janabah itu.
a.      Rukun
Untuk melakukan mandi janabah, maka ada 3 hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun/pokok:
-          Niat mandi Junub “NAWAITUL GUSHLA LIRAFF-IL HADATSI AKBARI FARDHA LILLAHI TA’ALA“
-          Menghilangkan Najis Kalau Ada di Badan. Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya merupakan syarat sahnya mandi janabah. Dengan demikian, bila seorang akan mandi janabah, disyaratkan sebelumnya untuk memastikan tidak ada lagi najis yang masih menempel di badannya. Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan mandi biasa dengan sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong najis berat, maka wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan tanah.
-          Meratakan Air Hingga ke Seluruh Badan. Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik kulit maupun rambut dan bulu. Baik akarnya atau pun yang terjuntai. Semua penghalang wajib dilepas dan dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau pewarna rambut bila bersifat menghalangi masuknya air. Sedangkan pacar kuku dan tato, tidak bersifat menghalangi sampainya air ke kulit, sehingga tetap sah mandinya, lepas dari masalah haramnya membuat tato.
b.      Sunnah-Sunnah Yang Dianjurkan Dalam Mandi Janabah
-          Membaca basmalah.
-          Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air
-          Berwudhu` sebelum mandi Aisyah RA berkata,`Ketika mandi janabah, Nabi SAW berwudku seperti wudhu` orang shalat.
-          Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk membersihkan seluruh anggota badan.
-          Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu’

4.    BACAAN SEBELUM IJAB QABUL
a.       Membaca surah Al-Fatihah, Surah Ikhlas (QUL HUWALLAHU AHAD…dst), Surah Al-Falaq (QUL ‘AUDZU BI RABBIL FALAQ…..dst), dan Surah An-Nas (QUL ‘AUDZU BI RABBINNAAS…..dst)
b.      Astaghfirullahal adzhim alladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi
c.       Asyhadu alla laa ilaha illallahu, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah
(Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah)
d.      SAYA TERIMA NIKAHNYA ……  BINTI ……. DENGAN MAS KAWIN ……. TUNAI KARENA ALLAH.


Minggu, 30 September 2012

Bekal Pernikahan


Kehidupan pernikahan seperti ketika kita akan pergi berpiknik, dan membutuhkan bekal yang tepat, demikian konsultan pernikahan Indra Noveldy mengibaratkan. Kesalahan membawa bekal akan berakibat pada terjadinya berbagai hal yang menyulitkan dalam kehidupan pernikahan.
"Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang mempersiapkan bekal pernikahan hanya seperti orang yang akan pergi ke mal, padahal kehidupan pernikahan itu seperti piknik ke puncak gunung," tukas Indra dalam seminar pernikahan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bekal yang disiapkan untuk pergi ke mal dan ke puncak gunung pasti sangat berbeda. Ketika orang memasuki kehidupan pernikahan dengan hanya menyiapkan sebuah "tas kecil" seperti akan jalan-jalan di mal, ada banyak kebutuhan lain yang tidak akan terpenuhi dalam perjalanannya. "Hal ini juga berarti bahwa ketika menikah, modal cinta saja tidak cukup," ujarnya.
Menurut Indra, ada beberapa bekal yang harus dipersiapkan calon pengantin sebelum memasuki jenjang pernikahan, antara lain:

1. Pola pikir pasangan
Sebelum menikah sebaiknya kenali dulu pola pikir pasangan Anda. Pola pikir atau mindset dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, keluarga, serta nilai-nilai yang ada di masyarakat. Kenali lingkungan tempat pasangan tumbuh, dan pahami cara berpikirnya. Dengan demikian Anda sudah punya persiapan untuk memahami caranya mengatasi masalah, sekaligus mengetahui tingkat kedewasaannya agar tak kaget dengan cara berpikirnya yang mungkin tak sejalan dengan pola pikir Anda.

2. Programming
Setiap keluarga pasti memiliki pandangan sendiri tentang konsep menikah. "Kenali dulu konsep pernikahan apa yang ditanamkan oleh keluarganya," sarannya. Proses programming tentang konsep pernikahan dari keluarga ini bisa jadi sudah mendarah daging, karena sudah berjalan seumur hidupnya. Tidak heran, ketika ada konsep yang berbeda antar pasangan akan timbul konflik bersifat prinsip yang sulit diubah.

Salah satu contoh konsep programming tentang pernikahan adalah, setiap orang memutuskan menikah karena mereka akan dibahagiakan oleh pasangannya. "Konsep ini tidak sepenuhnya salah. Setiap orang berhak untuk bahagia, tapi kebahagiaan akan tercapai jika kedua pasangan siap untuk saling memberi dan menerima, tidak hanya menuntut untuk dibahagiakan," jelasnya.
Mengenali konsep programming pernikahan pasangan Anda akan memudahkan Anda untuk mengambil langkah-langkah dalam mengantisipasi dan meminimalisasi konflik yang terjadi setelah menikah.

3. Tingkat kedewasaan
Menikah sebenarnya bukan masalah target usia, akan tetapi lebih mengacu kepada tingkat kedewasaan seseorang. Dan usia bukanlah jaminan untuk menunjukkan tingkat kedewasaan seseorang. "Saat menikah perempuan pasti ingin punya pasangan yang dewasa. Tapi sayangnya, tidak semua pria yang saat menikah (dalam kondisi) sudah dewasa," beber Indra. Kedewasaan pria tergantung pada tingkat "pendidikan" dari keluarga dan kehidupan sosialnya. Kedewasaan ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi berbagai masalah yang kemungkinan akan dihadapi dalam hidup berumah tangga. Seseorang yang dewasa bisa terlihat dari caranya memecahkan masalah yang dihadapi, serta dari tingkah laku dan pola pikirnya.  

4. Kesamaan tujuan menikah
Setiap orang punya tujuan yang berbeda saat menikah. Tujuan yang berbeda ini akan menyebabkan cara yang berbeda saat menjalani pernikahan. Misalnya, Anda menikah hanya demi status sebagai istri dan ibu, sementara bagi dia pernikahan menjadi caranya untuk keluar dari kungkungan keluarganya. Anda ingin segera terikat dengan satu orang dan membentuk keluarga sendiri, sementara dia justru ingin bebas. Nggak nyambung, kan?
"Ketahui dulu apa tujuan pasangan Anda untuk menikah. Agar pernikahan lebih bahagia, sebaiknya antarpasangan punya satu tujuan dan satu cara untuk menjalankan pernikahan bersama-sama," pungkasnya