بِسْمِ
اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“ BISMILLAHI ALLOHUMMA JANNIBNAS SYAITHONA WAJANNIBI SYAITHONA MAA ROZAQTANA “
Artinya: “Dengan menyebut asma Alloh , jauhkanlah diri
kami dari setan ,dan jauhkan setan dari sesuatu yg telah engkau rizqikan kepada
kami. maka apabila dalam senggama itu Alloh mentaqdirkan menjadi anak ,maka
setan tidak akan mampu membuat bahaya.”
2.
TATA CARA MANDI WAJIB YANG BENAR
Secara ringkas, yang pertama dilakukan adalah kedua tangan dicuci,
kemudian mandi kepala, kemudian terus dari bagian sebelah kanan, kemudian kiri,
terakhir cuci kaki. Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub,
adalah sebagai berikut:
a.
Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum
dimasukkan ke wajan tempat air.
b.
Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri.
c.
Mencuci kemaluan dan dubur.
d.
Najis-najis dibersihkan.
e.
Berwudhu sebagaimana untuk shalat,
dan menurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan mencuci kedua kaki.
f.
Memasukan jari-jari tangan yang
basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit kepalanya
telah menjadi basah.
g.
Menyiram kepala dengan 3 kali siraman.
h.
Membersihkan seluruh anggota badan.
i.
Mencuci kaki.
Semua hal di atas disusun berdasarkan
hadits shahih yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Aisyah RA berkata, Ketika mandi
janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia
menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci kemaluannya
kemudia berwudku seperti wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air
lalu memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin
semua kulit kepalanya telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia
beliau membersihkan seluruh tubhnya dengan air kemudia diakhir beliau mencuci
kakinya.
Namun hadits ini bukan satu-satunya hadits yang menerangkan tentang
sifat mandi janabah.
3.
RUKUN DAN SUNNAH MANDI
JANABAH
Lalu para ulama memilah mana yang
merupakan pokok dalam mandi janabah, sehingga tidak boleh ditinggalkan, mana
yang merupakan sunnah sehingga bila ditinggalkan tidak merusak sah-nya mandi
janabah itu.
a.
Rukun
Untuk melakukan mandi janabah, maka ada 3 hal yang harus dikerjakan
karena merupakan rukun/pokok:
-
Niat mandi Junub “NAWAITUL GUSHLA LIRAFF-IL HADATSI AKBARI FARDHA
LILLAHI TA’ALA“
-
Menghilangkan Najis Kalau Ada di Badan. Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya
merupakan syarat sahnya mandi janabah. Dengan demikian, bila seorang akan mandi
janabah, disyaratkan sebelumnya untuk memastikan tidak ada lagi najis yang
masih menempel di badannya. Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan
mandi biasa dengan sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong
najis berat, maka wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah
satunya dengan tanah.
-
Meratakan Air Hingga ke Seluruh Badan. Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik
kulit maupun rambut dan bulu. Baik akarnya atau pun yang terjuntai. Semua
penghalang wajib dilepas dan dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau
pewarna rambut bila bersifat menghalangi masuknya air. Sedangkan pacar kuku dan tato, tidak
bersifat menghalangi sampainya air ke kulit, sehingga tetap sah mandinya, lepas
dari masalah haramnya membuat tato.
b.
Sunnah-Sunnah Yang Dianjurkan Dalam Mandi
Janabah
-
Membaca basmalah.
-
Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air
-
Berwudhu` sebelum mandi Aisyah RA berkata,`Ketika mandi janabah, Nabi
SAW berwudku seperti wudhu` orang shalat.
-
Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk membersihkan
seluruh anggota badan.
-
Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu’
4.
BACAAN SEBELUM IJAB QABUL
a.
Membaca surah Al-Fatihah, Surah
Ikhlas (QUL HUWALLAHU AHAD…dst), Surah Al-Falaq (QUL ‘AUDZU BI RABBIL
FALAQ…..dst), dan Surah An-Nas (QUL ‘AUDZU BI RABBINNAAS…..dst)
b.
Astaghfirullahal adzhim
alladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi
c.
Asyhadu alla laa ilaha
illallahu, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah
(Saya bersaksi tidak ada tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah)
d.
SAYA TERIMA NIKAHNYA …… BINTI ……. DENGAN MAS KAWIN ……. TUNAI
KARENA ALLAH.